Pages

Rabu, 23 Oktober 2013

Sejarah Minuman Hangat Yang Menjadi Tradisi Kerajaan Inggris

Tahukah anda bahwa Kerajaan Inggris memiliki tradisi menikmati secangkir teh di sore hari bersama teman-teman, keluarga, ataupun tamu undangan dalam suasana yang hangat, santai dan menyenangkan. Tradisi ini biasa disebut juga Afternoon Tea. Tradisi ini sudah berlangsung kurang lebih 350 tahun. Menurut sejarah minum teh pertama kali diperkenal oleh Catherine saat menikah dengan Raja Inggris, Charles II, pada tahun 1662. Catherine yang berasal dari Portugal membawa sekotak the dari negaranya ke rumah istananya yang baru di Inggris, dan dia mempunyai kebiasaan menyuguhkan the kepada para bangsawan yang diundangnya ke pesta kebun dan pesta pribadi yang diadakan dikamarnya.
Dan ternyata hanya dengan sekali mencoba para wanita bangsawan yang telah merasakan minuman hangat ini, segera mereka memohon kepada ayah atau suami untuk menyediakan hal sama secepatnya. Karena itu Catherine akhirnya memiliki julukan Ratu Inggris Yang Pertama Kali Punya Kegemaran  Minum (The Tea Drinking Queen English’s First)
Pada awalnya tradisi minum secangkir teh merupakan hal yang hanya dilakukan oleh kalangan bangsawan, kaum elit, dan orang-orang kelas atas. Dimana saat menyuguhkan minuman ini dengan menggunakan peralatan makan dan minum yang mahal, biasanya terbuat dari emas, perak dan porselin mahal dimana kegiatan ini sekaligus menunjukkan kepada para tamu seberapa besar kekayaan mereka. Untuk kalangan rakyat biasa tidak bisa menikmati kehangatan minum teh karena pada awal abad 16 sampai 18 teh merupakan minuman yang mahal harganya, karena hanya bisa didapat dari bangsa Portugal atau Bangsa Belanda yang memang memiliki pos perdagangan di Asia.
Kalaupun kalangan rakyat biasa ingin menikmati teh mereka biasanya mendapatkannya dengan cara-cara ilegal. Itupun bukanlah teh asli para pedagang biasanya mencampurkan daun teh dengan daun dari pohon-pohonan lain. Hingga pada tahun 1870-an bangsa Belanda sudah mulai membuka ndustry untuk memproduksi daun teh secara besar-besaran yang pada akhirnya berdampak dengan turunnya harga teh dipasaran dunia dan bisa juga dinikmati oleh rakyat biasa.

0 komentar:

Posting Komentar